Pengertian Routing
Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju
oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.
Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk
mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini
dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang
network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin
dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan
secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute
statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap
menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator
jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya
mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias
diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari
administrator.
Jenis Konfigurasi Routing
Static
: Menggunakan rute yang diprogram jaringan Administrator
masuk ke router.
Dynamic :
Menggunakan rute itu sebuah routing protocol menyesuaikanSecara otomatis untuk
perubahan topologi atau lalu lintas.
Routing statis
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
- Administrator jaringan yang mengkonfigurasi
router
- Router melakukan routing berdasarkan
informasi dalam tabel routing
- Routing statis digunakan untuk melewatkan
paket data
Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router
denganrouting statis.
Protokol Routing
Pada layer TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:
- RIP (Routing Information Protocol)
- IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) — hanya dimiliki cisco, dan sudah diganti menjadi EIGRP
- OSPF(Open Shortest Path First)
- EIGRP(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) — Hanya berapa pada cisco
- IS-IS (Intermediate System To Intermediate System)
- BGP ( Border gateway protocol)
- Classful Routing Protocol
Protokol routing Classful tidak membawa informasi subnet mask pada
update routing. Ia hanya membawa informasi ip-address saja, dan
menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya. Hal ini membuat mereka
tidak cocok untuk mengatasi hierarkis yang membutuhkan Variabel Length Subnet
Mask (VLSM) dan tdk berhubungan jaringan.Classless routing protocol melakukan
membawa informasi subnet mask pada update routing.
RIP v1 dan classful IGRP adalah protokol routing. RIP v2, EIGRP, OSPF, dan
BGP adalah protokol routing tanpa kelas. Ketika menjalankan sebuah routing
protocol classful di dalam sebuah jaringan, pastikan anda menggunakan subnet
mask yang sama di mana-mana. Jika tidak, routing lubang hitam dapat
terjadi.
Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana IP
address ( yang berjumlah sekitar 4 milyar ) dibagi kedalam lima kelas yakni
- Address
kelas A
1 bit pertama IP Address-nya“0" - Address
kelas B
2 bit pertama IP Address-nya“10” - Address
kelas C
3 bit pertama IP Address-nya“110” - Address
kelas D
4 bit pertama IP Address-nya“1110” - Address
kelas E
4 bit pertama IP Address-nya“1111”
Kelemahan
dari classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM.
Classless Routing
Protocol
Classless routing protocol standar
memperpanjang Kelas A, B, atau C skema pengalamatan IP dengan menggunakan
sebuah subnet mask atau mask panjang untuk menunjukkan bagaimana router harus
menafsirkan ID jaringan IP.
Classless routing protocol termasuk subnet mask bersama dengan alamat IP ketika
iklan informasi routing. Subnet mask mewakili ID jaringan tidak terbatas
pada mereka yang didefinisikan oleh kelas-kelas alamat, tetapi dapat berisi
variabel jumlah bit orde tinggi. Subnet mask seperti fleksibilitas memungkinkan
Anda untuk mengelompokkan beberapa jaringan sebagai satu entri di tabel
routing, routing secara signifikan mengurangi biaya overhead. Classless
routing protocol termasuk RIP v2, dan OSPF, Border Gateway Protocol versi 4
(BGP4) dan Intermediate System untuk Intermediate System (IS-IS).
Kelebihan Classless routing
Metode
classless addressing (pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai banyak
diterapkan, yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter
Domain Routing(CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP
address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga
denganNetwork Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP
Address digunakan tanda garis miring (Slash)“/”, diikuti dengan angka yang
menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.
Contoh: 192.168.0.0/24
Contoh: 192.168.0.0/24
No comments:
Post a Comment