Tuesday, April 24, 2012

ROUTING


Pengertian Routing

           Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat  keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

           Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.

Jenis Konfigurasi Routing

Static      :  Menggunakan rute yang diprogram jaringan Administrator masuk ke router.
Dynamic :  Menggunakan rute itu sebuah routing protocol menyesuaikanSecara otomatis untuk perubahan  topologi atau lalu lintas.

Routing statis
 
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
 - Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
 - Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing
 - Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data

Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router
denganrouting statis.


 Protokol Routing

     Pada layer TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:
  1. RIP (Routing Information Protocol)
  2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) — hanya dimiliki cisco, dan sudah diganti menjadi EIGRP
  3. OSPF(Open Shortest Path First)
  4. EIGRP(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) — Hanya berapa pada cisco
  5. IS-IS (Intermediate System To Intermediate System)
  6. BGP ( Border gateway protocol)
  • Classful Routing Protocol 
     Protokol routing Classful tidak membawa informasi subnet mask pada update routing. Ia hanya membawa informasi ip-address saja, dan menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya. Hal ini membuat mereka tidak cocok untuk mengatasi hierarkis yang membutuhkan Variabel Length Subnet Mask (VLSM) dan tdk berhubungan jaringan.Classless routing protocol melakukan membawa informasi subnet mask pada update routing.  
     RIP v1 dan classful IGRP adalah protokol routing. RIP v2, EIGRP, OSPF, dan BGP adalah protokol routing tanpa kelas. Ketika menjalankan sebuah routing protocol classful di dalam sebuah jaringan, pastikan anda menggunakan subnet mask yang sama di mana-mana. Jika tidak, routing lubang hitam dapat terjadi.
     Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana IP address ( yang berjumlah sekitar 4 milyar ) dibagi kedalam lima kelas yakni
    1. Address kelas A
      1 bit pertama IP Address-nya“0"
    2.  Address kelas B
      2 bit pertama IP Address-nya“10” 
    3. Address kelas C
      3 bit pertama IP Address-nya“110” 
    4. Address kelas D
      4 bit pertama IP Address-nya“1110” 
    5. Address kelas E
      4 bit pertama IP Address-nya“1111”
Kelemahan dari classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM.
Classless Routing Protocol 
     Classless routing protocol standar memperpanjang Kelas A, B, atau C skema pengalamatan IP dengan menggunakan sebuah subnet mask atau mask panjang untuk menunjukkan bagaimana router harus menafsirkan ID jaringan IP. 
        Classless routing protocol termasuk subnet mask bersama dengan alamat IP ketika iklan informasi routing. Subnet mask mewakili ID jaringan tidak terbatas pada mereka yang didefinisikan oleh kelas-kelas alamat, tetapi dapat berisi variabel jumlah bit orde tinggi. Subnet mask seperti fleksibilitas memungkinkan Anda untuk mengelompokkan beberapa jaringan sebagai satu entri di tabel routing, routing secara signifikan mengurangi biaya overhead. Classless routing protocol termasuk RIP v2, dan OSPF, Border Gateway Protocol versi 4 (BGP4) dan Intermediate System untuk Intermediate System (IS-IS). 
Kelebihan Classless routing 

       Metode classless addressing (pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai banyak diterapkan, yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing(CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga denganNetwork Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash)“/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.
Contoh: 192.168.0.0/24